Selasa, 28 Februari 2012

MATERI KEWIRAUSAHAAN

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

Secara harfiah
          Wira            BERANI
          Usaha          DAYA UPAYA
                             Jadi:
Kewirausahaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan keberaniaan seseorang dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

Pengertian Wirausaha
Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang cepat dalam memastikan kesuksesan.

Tujuan Kewirausahaan
1.     Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.
2.    Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran berwirausaha yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
3.    Menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
4.    Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat.

Sasaran Kewirausahaan
1.     Instansi pemerintah, BUMN, organisasi profesi dan kelompok masyarakat.
2.    Pelaku ekonomi pengusaha kecil, koperasi.
3.    Generasi Muda: anak-anak putus sekolah, calon wirausahaan.

Manfaat Kewirausahaan
1.     Menambah daya tampung tenaga kerja.
2.    Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan.
3.    Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun dan memiliki pribadi unggul yang patut diteladani.
4.    Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin tekun, jujur dalam menghadapi pekerjaan.
5.    Mendidik masyarakat hidup efisien dan sederhana.

Keuntungan
1.     Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan.
2.    Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal.
3.    Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh.
4.    Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha.
5.    Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki.

Kelemahan
1.     Tanggung jawab sangat besar dan berat di dalam menghadapi permasalahan bisnis.
2.    Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
3.    Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memiliki resiko yang sangat besar.

Ruang Lingkup
1.     Lapangan Agraris
2.    Lapangan Peternakan
3.    Lapangan Perkebunan
4.    Lapangan Pemberi Jasa
5.    Lapangan Pertambangan dan Energi
6.    Lapangan Industri dan Kerajinan


FINANCIAL FREEDOM concept (FINANCIAL INDEPENDENT)

Reference :
Rich Dad Poor Dad
CASHFLOW Quadrant
(best seller books in State & Australia!!!)
By Robert T Kiyosaki
Mengajarkan kita untuk membuat bagaimana caranya uang bekerja untuk kita..!!!

Ini fakta….

... Dari jumlah penganggur terbuka, 65,71% boleh dikatakan penganggur terdidik yang berpendidikan ...
www.jurnalindonesia.com/Current/04TinjauKhusus1.htm - 38k -

...Saat ini jumlah penganggur sudah mencapai 45,2 juta. Dari jumlah tersebut,
sekitar 2.650.000 orang penganggur terdidik lulusan perguruan tinggi....
www.mail-archive.com/i-kan-buah-doa@xc.org/ msg00090.html - 19k

Data Sakernas selama empat tahun (BPS 1997-2000) menunjukkan bahwa jumlah penganggur lulusan setiap jenjang pendidikan meningkat dari 4 juta orang pada tahun 1997 menjadi 6 juta pada tahun 2000. Jumlah penganggur lulusan sekolah menengah terus meningkat dari 2,1 juta orang pada tahun 1997 menjadi 2,5 juta orang pada tahun 2000. Peningkatan jumlah penganggur ini juga terjadi pada perguruan tinggi, tidak kurang dari 250 ribu penganggur lulusan sarjana setiap tahunnya, 120 ribu lulusan Diploma III, dan 60 ribu lulusan diploma I dan II. www.pdk.go.id/serba_serbi/Renstra/bab-II.htm

What is Enterpreneurship?

*      Noke Kiroyan (Presdir PT Kiroyan Kuhon Partners) menyatakan: Kewirausahaan lebih soal menggerakkan perubahan mental. Kewirausahaan sangat identik dengan dengan mengambil risiko, menciptakan hal-hal baru, baik berupa produk, proses, atau cara pandang baru, serta melihat peluang yang belum dilihat orang lain.
*      Ananda Siregar (Pendiri Blitzmegaplex, CEO PT Graha Layar Prima) mengatakan kewirausahaan diawali dengan sikap (attitude). Menjadi wirausahawan lebih merupakan cara pandang, pikir, dan sikap bahwa semua hal dapat dipelajari. Kewirausahaan tidak sekadar ketrampilan teknis.
*      The Enterpreneurship Center at Miami University of Ohio has an interesting definition of Enterpreneurship:
Enterpreneurship is the process of identifying, developing, and bringing a vision to life. The vision may be an innovative idea, an opportunity, or simply a better way to do something. The end result of this process is the creation of a new venture, formed under conditions of risk and considerable uncertainty
*      Mien Uno (Presdir Lembaga Pendidikan Duta Bangsa) mengatakan, untuk menjadi wirausahawan handal dibutuhkan karakter seperti pengenalan terhadap diri sendiri (self awareness), kreatif, mampu berpikir kritis, mampu memecahkan masalah (problem solving), dapat berkomunikasi, mampu membawa diri di berbagai lingkungan, menghargai waktu, empati, mau berbagi dengan orang lain, mampu mengatasi stres, dapat mengendalikan emosi, dan mampu membuat keputusan.

*      Beberapa orang mengatakan wirausaha adalah orang yang melaksanakan proses penciptaan kesejahteraan dan nilai tambah (added value), melalui penciptaan gagasan, memadukan sumber daya, dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan.
*      Wirausaha sering juga disebut wiraswasta
Wira = berani, utama, teladan, atau perkasa
Swa = sendiri
Sta = berdiri atau hasta = tangan
à Wiraswasta berarti sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri
*      Pada kenyataannya, seorang wirausaha tidak dapat disamakan dengan wiraswasta. Wiraswasta memang berusaha mandiri, tetapi ia (wiraswasta) tidak memiliki visi pengembangan usaha, kreativitas, dan daya inovasi

Intrepreneur???

*      Selain istilah wirausaha (enterpreneur) dan wiraswasta, terdapat istilah lain lagi yaitu intrepreneur.
*      Berbeda dengan seorang enterpreneur yang biasanya juga berperan sebagai pemilik usaha, kita jumpai pula beberapa pekerja, karyawan, atau eksekutif di suatu perusahaan yang memiliki semangat enterpreneurship.

Benefits of Entrepreneurship & Intrepreneurship

*      Learn how to “make things happen”
*      Learn why some people can’t and how to recognize them early
*      Learn how to be more effective in your present job
*      Cut down significantly the amount of wasted effort in your life
*      Learn how to get people to work effectively with you and for you
*      Learn how to recognize real opportunities
*      Learn how to create a plan that will get funded


SUCCESS STORY….

cover_tokoh_5BOB SADINO
Bob Sadino adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Bob berwirausaha karena "kepepet", selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan. Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy, sejak 1958 selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan Hamburg.
Setelah menikah, Bob dan istri memutuskan menetap di Indonesia dan memulai tahap ketidaknyamanan untuk hidup miskin, padahal waktu itu istrinya bergaji besar. Hal ini karena ia berprinsip bahwa dalam keluarga, laki-laki adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk tidak jadi pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat itu ia pun bekerja apa saja mulai dari sopir taksi hingga mobilnya tertubruk dan hancur, kemudian kuli bangunan dengan upah Rp 100 per hari.
Suatu hari seorang temannya mengajaknya untuk memelihara ayam untuk mengatasi depresi yang dialaminya,dari memelihara ayam tsb ia terinspirasi bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur,tentunya manusia pun juga bisa, sejak saat itulah ia mulai berwirausaha.
Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual telor beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Dalam satu setengah tahun, dia sudah banyak relasi karena menjaga kualitas dagangan,dengan kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika itu.Selama menjual tidak jarang dia dan istrinya dimaki-maki oleh pelanggan bahkan oleh seorang babu.
Namun Bob segera sadar kalo dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik, sejak saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan yang luar biasa yang pernah ia miliki.
Usaha Bob pun berkembang menjadi supermarket, kemudian dia pun juga menjual garam,merica, sehingga menjadi makanan.Om Bob pun akhirnya merambah ke agribisnis khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur konsumsi orang-orang Jepang dan Eropa dia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira orang, dia sering berjumpalitan dan jungkir balik dalam usahanya. Baginya uang adalah nomer sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menemukan dan berani mengambil peluang.
KULI 1 copyBob berkesimpulan bahwa saat melaksanakan sesuatu pikiran kita berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, apa yang ada pada diri kita adalah pengembangan dari apa yang telah kita lakukan. Dunia ini terlampau indah untuk dirusak, hanya untuk kekecewaan karena seseorang tidak ,mencapai sesuatu yang sudah direncanakan.Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah, yang penting adalah action. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan, setelah mengalami jatuh bangun, akhirnya Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman yang selalu dimulai dari ilmu dulu, baru praktek lalu menjadi terampil dan professional.
Menurut pengamatan Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu berpikir dan bertindak serba canggih, bersikap arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Om Bob selalu luwes terhadap pelanggan dan mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, sehingga dengan sikapnya tersebut Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelangan akan membawa kepuasan pribadinya untuk itu ia selalu berusaha melayani klien sebaik-baiknya.
Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga, semua anggota keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada yang utama,semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.

FADEL MUHAMMAD
5031STRATEGI YANG BAIK MAMPU MENCIPTAKAN PASAR BISNIS
Modal Fadel dalam berusaha adalah haqqul yakin, keyakinan kuat. Tantangan itu bukan hambatan, kalau dihadapi dengan ulet dan tekun, serta kerja keras, tidak ada masalah.  Selalu ada problem solving. Salah satu yang paling tidak disukai Fadel adalah, bila ada temannya yang tidak mau berusaha mencari jalan keluar dari persoalan yang dihadapinya sendiri atau problem yang dihadapi bersama. “Allah tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang itu sendiri tidak berusaha merubahnya,” (Fadel Muhammad).
Fadel selalu berfikir, kalau orang lain bisa kenapa kita tidak. Ia memang punya watak selalu ingin maju. Sebagai contoh, ketika Bukaka membuat mesin asphalt sprayer (aspal semprot). Percobaan-percobaan di bengkel Bukaka itu selalu gagal. Hasil yang keluar dari mesin adalah bubur, bukan aspal. Fadel penasaran. Mesin yang dikerjakan berhari-hari itu dibongkar. Lalu ketahuan bahwa komponen magnet dan motornya nggak jalan. Begitu komponennya diganti, bagus hasilnya. Bagi Fadel dkk, selama masih bisa dicoba nggak ada kata menyerah.
Fadel berprinsip “Man jadda wa jadda”  siapa yang berusaha akan berhasil juga akhirnya. Tetapi semua itu ada batasnya. Kalau semua cara sudah dicoba, masih mentok juga, apa boleh buat, tidak perlu kecewa, Tawakal kepada Allah SWT, ujar Fadel yang menunaikan hajinya tahun 1989.
Keberhasilan seseorang menurut Fadel, disamping kerja keras dan terus menerus, sangat tergantung pada, pertama, kemampuan diri sendiri. Kedua, kesempatan untuk mengembangkan diri. Ketika, strategi untuk mencapai keberhasilan.
Menurut Fadel, setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pengusaha. Yang penting, asal mau berusaha mengasah potensi itu. Tetapi tidak setiap orang berpotensi, mendapatkan kesempatan mengembangkan potensinya. Untuk mendapatkan kesempatan ini, jelas dibutuhkan strategi yang tepat. Strategi inilah yang akan menentukan, apakah seseorang akan menjadi ‘risk taker’ (pengambil risiko), atau ‘risk orderer’ (pengatur risiko).
Perbedaan yang tajam antara kedua tipe pengusaha ini adalah: Seorang risk – taker cenderung untuk berspekulasi. Tanpa memperhitungkan secara cermat, ia mencoba setiap kemungkingan. Seorang risk-orderer akan memperhitungkan risiko terkecil sekalipun, terhadap rencana-rencananya. Sesuai dengan prinsip dasar ekonomi.
Kemampuan menghitung risiko dipengaruhi oleh:
         Tingkat kesabaran usaha yang tinggi
         Perenungan yang mendalam, sehingga ide itu dapat mengkristal dalam pikiran
         Jangan cepat bosan
Untuk itu harus ada tiga fase yang dilalui yaitu:
1.     Fase New Venture (awal) – tingkatan penemuan ide dan pelaksanaan ide itu sendiri.
2.    Fase Puberty – Masa pencarian identitas usaha yang mapan .
3.    Fase Mature  (profesional) – Sudah matang dan mampu mendatangkan keuntungan

Tingkatan-tingkatan tersebut harus dilalui secara berurutan. Tidak boleh melompat-lompat
bd04972_Falsafah utamanya adalah: “Jangan dulu memperbesar usaha, sebelum dasar usaha – yang menjadi tulang punggung perusahaan – diperkuat. Maka jangan heran kalau pabrik Bukaka sampai sekarang tidak nampak mentereng. Sebab yang dipentingkan adalah kekuatan pabrik itu sendiri, baik peralatannya yang lengkap maupun sumber daya manusianya,” tutur Fadel.
Kini, Fadel telah mencapai sukses. Ia mampu menafkahi ibu dan saudara-saudaranya, setelah ayahnya meninggal tahun 1988. ia pun sudah memiliki keluarga yang sejahtera. Apalagi yang ia cita-citakan? “Saya ingin mempekerjakan lebih banyak orang. Ingin membagi keberhasilan ini kepada orang lain. Disamping itu, saya ingin agar “Today is better than yesterday” hari ini lebih baik dari hari kemarin,” ujarnya.

Jadi wirausahawan itu…..
§  Adalah seorang pencipta perubahan
§  Selalu melihat perbedaan
§  Cenderung mudah jenuh
§  Melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk memacu kreativitas
§  Adalah seorang pakar
§  Berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain

à Wirausahawan adalah orang yang memiliki potensi untuk berprestasi dan memiliki motivasi yang besar untuk maju

Kekuatan mental Wirausahawan….
§  Berkemauan keras
§  Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi
§  Jujur dan bertanggung jawab
§  Ketahanan fisik dan mental
§  Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras
§  Pemikiran yang konstruktif dan kreatif

Semuanya dapat dilatih & dibina….
§  Character building
§  Kenali diri sendiri
§  Percaya pada diri sendiri
§  Pahami tujuan dan kebutuhan hidup
§  Tahan fisik dan mental
§  Sehat jasmani dan rohani
§  Sabar dan tabah
§  Tidak malu
§  Tidak manja
à Banyak baca, banyak gaul, dan banyak diskusi



BUSINESS PLAN

Pengertian:
Merupakan dokumen tertulis yang rinci mengenai usaha baru yang sedang direncanakan atau kegiatan usaha yang akan dikembangkan. Setiap aspek dalam usaha tersebut perlu dideskripsikan mulai proyek yang akan dilakukan, pemasarannya, penelitian dan pengembangan, masalah produksi (barang/jasa), manajemen, risiko yang akan dihadapi, masalah financial sampai penjadwalan waktu

Manfaat Business Plan
§  Memberikan informasi potensial dan perkiraan market share
§  Memberi gambaran tentang kemampuan wirausahawan untuk memenuhi kewajiban/utang
§  Dapat mengidentifikasi adanya risiko kritis dan saat-saat penting sekali untuk mengantisipasinya
§  Dapat menjadi gambaran awal seberapa jauh kemampuan manajerial seorang wirausahawan
§  Membantu wirausahawan berpikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang akan dimasukinya
§  Dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat tentang seberapa besar tingkat keberhasilan usaha mereka
§  Berguna untuk membandingkan antara prakiraan dengan hasil yang nyata
§  Menyediakan alat komunikasi bagi wirausahawan untuk memaparkan dan meyakini gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh.

Business Plan Outline
Elements of Business Plan
1.     Cover sheet
2.    Statement of purpose
3.    Table of contents

Business Plan Outline
I. The Business        
1.     Description of business
2.    Marketing
3.    Competition
4.    Operating procedures
5.    Personnel
6.    Business insurance
7.    Financial data
II. Financial Data
A.     Loan applications
B.     Capital equipment and supply list
C.     Balance sheet
D.    Break even analysis
E.     Pro-forma income projections (profit & loss statements)
§  three-year summary
§  detail by month, first year
§  detail by quarters, second, and third years
§  assumptions upon which projections were base
F.      Pro-forma cash flow
follow guidelines for letter E

Business description
When describing your business, generally you should explain:
1.     Legalities – business form: proprietorship, partnership, corporation. The licenses or permits you will need
2.    Business type: merchandizing, manufacturing, or service
3.    What your product or service is
4.    Is it a new independent business, a takeover, an expansion, a franchise?
5.    How your business will be profitable? What are the growth opportunities? Will franchising impact on growth opportunities?
6.    When your business will be open (days, hours)?
7.    What you have learned about your kind of business from outside sources (trade suppliers, bankers, other franchise owners, franchisor, publication)?
8.    A cover sheet goes before the description. It includes the name, address, and telephone number of the business and the name of all principals
9.    In the description of your business, describe the unique aspects and how or why they will appeal to consumers.
10. Emphasize any spesial features that you feel will appeal to customers and explain how and why these features are appealing

Produk/Jasa
Describe:
1.     Apa yang Anda jual?
2.    Bagaimana produk/jasa yang Anda jual akan memberikan manfaat kepada pembeli?
3.    Produk/jasa apa yang sedang diminta pasar (market demand)
4.    Apa yang membedakan antara produk/jasa milik Anda dibandingkan dengan yang sudah ada?
Lokasi
§  Lokasi seperti apa yang anda butuhkan?
§  Ruangan/bangunan model apa yang anda butuhkan?
§  Area seperti apa yang anda inginkan? Bangunan seperti apa yang anda inginkan?
§  Apakah lokasinya mudah diakses? Apakah tersedia angkutan umum? Apakah pencahayaan jalan di sekitarnya cukup baik?
§  Apakah di lokasi tersebut memungkinkan terjadi pengembangan pasar atau perkembangan permukiman penduduk?

Marketing
§  Who are your customers? Define your target markets
§  Are your markets growing? Steady? Declining?
§  If a franchise, how is your market segmented?
§  Are your markets large enough to expand?
§  How will you attract, hold, increase your market share? If a franchise, will the franchisor provide assistance in this area? Based on the franchisor’s strategy? How will you promote your sales?
§  What pricing strategy have you devised?

Competition
§  Who are your five nearest direct competitors?
§  Who are your indirect competitors?
§  How are their business: steady? Increasing? Decreasing?
§  What have you learned from their operations? From their advertising?
§  What are their strengths and weakness?
§  How does their product or service differ from yours?


Business plan – the management plan
§  How does your background/business experience help you in this business?
§  What are your weakness and how can you compensate for them?
§  Who will be on the management team?
§  What are their strengths/weakness?
§  What are their duties?
§  Are these duties clearly defined?
§  If  a franchise, what type of assistance can you expect from the franchisor?
§  Will be this assistance be ongoing?
§  What are your current personnel needs?
§  What are your plans for hiring and training personnel?
§  What salaries, benefits, vacations, holidays will you offer? If a franchise, are these issues covered in the management package the franchisor will provide?
§  What benefits, if any, can you afford at this point?

Business plan – the financial management plan
§  Start-up budget
§  personnel (costs prior to opening)
§  legal/professional fee
§  occupancy
§  licences/permits
§  equipment
§  insurance
§  supplies
§  advertising/promotions
§  salaries/wages
§  accounting
§  income
§  utilities
§  payroll expences (biaya daftar gaji)
§  Operating budget
§  Personnel
§  Insurance
§  Rent
§  Depretiation
§  Loan payments
§  Advertising/promotions
§  Legal/accounting
§  Miscellaneous expenses (biaya lain-lain)
§  Supplies
§  Payroll expenses
§  Salaries/wages
§  Utilities
§  Dues/subscriptions/fees
§  Taxes
§  Repairs/maintenance

§  How much money do you have?
§  How much money will you need to purchase the franchise?
§  How much money will you need for start-up?
§  How much money will you need to stay in business?
§  What financial projections will you need to include in your business plan?
§  What kind of inventory control system will you use?

Exploring Business Opportunities
§  The first step: Develop several ideas from your concept
§  The second step: Evaluate your ideas
Identifying business opportunities requires an approach that combines systematic analysis with unstructured creativity. Remember that it is always cheaper to examine an idea thoroughly in advance than to incur the expenses of a business failure.
§  The third step: Prepare a business plan

Evaluating your Ideas
1.     Create a profile of your paying customer
2.    List and describe the features/benefits of your product or service
3.    Define the main geographic area you intend to sell to during your first year
4.    What competitors are selling to this geographic area?
5.    What price do these competitors charge?
6.    Estimate what price can you charge, yet still remain competitive?
7.    What is the growth potential of the market?
8.    How are you going to let your customer know you exist?
9.    Estimate sales for the first year



Starting With A Good Idea
§  “The best way to predict the future is to create it”
§  “Apa yang Anda lakukan hari ini adalah rangkaian cerita hidup yang sedang Anda buat”
§  It is often difficult to figure out how to research your idea, especially if you have never been in business for yourself. You will need decide if your idea has profit potential.

Awalnya Selalu Bukan Uang
Oleh: Rhenald Kasali

Saat ini banyak sekali pemerintah daerah kabupaten yang mengeluh tak punya uang. Anggaran yang ada hanya cukup untuk bayar gaji karyawan. Mana ada uang untuk membangun sekolah dan fasilitas publik? Mana uang untuk menggali potensi sumber daya alam? Bupati birokrat yang biasa hidup dari atas tentu akan berteriak minta agar jatah uangnya ditambah.
Tadinya saya kira yang kesulitan saja yang berteriak, tapi belakangan saya dengar daerah-daerah kaya ternyata juga melakukan hal serupa. Apa yang mereka perjuangkan? Betul, uang! Seakan-akan tanpa uang yang besar mereka akan mati dan daerahnya akan berontak.         
Betulkah tanpa uang dan sumber daya alam suatu kabupaten akan mati kelaparan? Tentu saja tidak. Saya kira semua tentu tahu Jepang adalah bangsa yang tak punya apa-apa, tapi rakyat di negara ini hidup sejahtera. Manusia yang tak mau hidup miskin tentu akan memutar otaknya. Jadi, kata kuncinya adalah akal. Tanpa modal, tapi bisa kaya raya dan rakyatnya sejahtera.
          Sejarah dunia usaha sesungguhnya juga kaya dengan cerita seperti ini. Lahirnya pengusaha-pengusaha besar selalu dimulai bukan dengan kekuatan uang, tapi akal dan nama baik; bukan akal-akalan. Hampir setiap minggu saya mengundang pengusaha sejati dalam sebuah talkshow di radio M97 di Jakarta. Anda tahu apa kesimpulannya? Benar: 99% mengatakan modal awalnya bukan uang. Mereka jadi besar karena akal.
Di dunia internasional, akal juga pegang peranan penting. Sebuah perusahaan dengan aset jutaan dolar bisa berpindah tangan begitu saja dalam waktu singkat ke tangan orang-orang yang panjang akal.
          Sebaliknya, orang yang kurang akal bisa kehilangan segala-galanya. Mereka cuma mengutak-atik angka, lalu mencari penjamin yang berani. Bayarnya ternyata juga tak pakai uang. Apakah mereka penipu? Saya tidak terlalu tahu persis, tapi kalau ditelusuri rangkaiannya, Saudara-Saudara bisa berdecak kagum. Kok bisa membeli tanpa uang. Sayang, contoh-contoh yang ada di negara kita lebih banyak warna penipuannya ketimbang akalnya, sehingga tidak banyak yang bisa dijadikan contoh.
Salah satu contoh yang sedang banyak diidolakan kaum muda dunia adalah Masayoshi San, CEO dan founder Softbank Corporation-Jepang. Orang Jepang keturunan Korea ini segera kembali ke Jepang setelah menyelesaikan studinya di University of California-Berkeley. Sejak kuliah ia memang sudah dikenal sebagai pria yang panjang akal.
          Awalnya tak punya produk dan tak punya uang. Suatu ketika ia terlihat membuka-buka buku direktori yang berisi nama-nama pengajar di kampusnya. Apa yang ia cari? Ia mencari profesor microcomputer yang mau diajak bekerja sama. Ia katakan bahwa ia tak punya uang, tapi punya gagasan-gagasan jenius. Gagasan-gagasan itu katanya harus unik, tidak mudah ditiru orang lain, dan dalam 10 tahun ke depan dapat menjadikan perusahaan sebagai pemimpin industri
Sebagian tentu saja menolak tawarannya. Tapi, begitu coretan-coretannya lebih jelas, beberapa mau bergabung. Kelak, karya cipta itu dibeli Sharp seharga US$ 1 juta. Produknya bernama Sharp Wizard, yaitu komputer sebesar kalkulator yang berfungsi sebagai kamus untuk delapan bahasa. Setelah uang didapat, barulah orang-orang itu dibayar.
          Hal serupa dilakukannya ketika kembali ke Jepang. Ia selalu mengatakan: ”Saya hanya punya sedikit uang dan pengalaman bisnis, tapi saya benar-benar memiliki keinginan yang meluap-luap untuk sukses.” Apa yang ia lakukan?
Dalam sebuah pameran elektronika yang besar ia menyewa sebuah stan besar, sebesar stan yang dibangun merek-merek terkenal: Sony, Toshiba dan sebagainya. Ia melihat banyak komputer yang mulai dijual tapi tidak ada software-nya. Sementara itu orang-orang muda pembuat software tidak tahu bagaimana menjualnya. Ia lalu mengundang para pembuat software berpameran di stan itu. Free, gratis. ”Saya buatkan brosurnya dan lain-lain. Saya tak punya produk, tak punya banyak uang, tapi saya berikan mereka pameran gratis. Mereka bilang saya bodoh. Tak punya uang tapi memberikan tempat gratis. Oke, saya akan jalan terus sampai nanti mereka bisa mengerti apa artinya bisnis ini.”
Masayoshi San benar. Beberapa bulan kemudian order datang, yaitu dari Joshin Denki, sebuah jaringan penjual PC terbesar di Jepang. Ia tidak mengenal Joshin Denki, tapi Denki bilang tanyakan pada Sharp, karena Joshin Denki adalah penjual Sharp terbesar di Jepang. Sharp ternyata memberikan rekomendasi, dan terjadilah deal. Setelah Denki menjual produk-produk Softbank, mau tidak mau yang lain juga ingin menyalurkan produk Softbank.
Itulah awal penting bagi seorang entrepreneur. Akal pertamanya diarahkan untuk membangun reputasinya, brand-nya. Saya sungguh yakin ada beberapa bupati yang panjang akal seperti Masayoshi San. Mungkin daerahnya tidak cukup kaya, ia tidak punya banyak uang, tapi sadar betul sesuatu itu tidak selalu harus dimulai dari uang. Andai kata saja daerah-daerah bisa mendapatkan orang-orang panjang akal ini, daerahnya pasti akan menjadi sejahtera kendati pada awalnya semua pasti tidak mudah

5 komentar:

  1. hehehehehe.....ayuk sudah semakin canggih ya.....
    lihat juga blog om ya ayuk Ani.....
    www.dnsharto.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. om,,dak mau di buak blog oom
      om,tolong join ayuk jg yoo

      Hapus
  3. pass nn mb idak ad materinyo. kaw lah nyedia.i.o :D

    BalasHapus